Tak Cuma Film, Kebudayaan Lain di Daerah Juga Menggeliat

6 months ago 2
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Film di daerah menggeliat, terutama untuk sineas muda setelah mendapat dana abadi dari Kemendikbudristek. Ayo jaga agar alokasi Dana Abadi Kebudayaan tak dialihkan untuk bidang atau sektor lainnya.

Karena upaya pengembangan kebudayaan dan kesenian sangat penting, negara harus hadir mengawal keberlangsungan kesenian dan kebudayaan.

Merujuk informasi dari Kemendikbudristek, Dana Indonesiana adalah pengelolaan dana yang bersumber dari Dana Abadi Kebudayaan. Dengan adanya dana tersebut, diharapkan mampu mendukung keberlanjutkan kegiatan kebudayaan di Indonesia. Lewat manfaat pengelolaan Dana Abadi Kebudayaan, terdapat sumber pendanaan yang stabil untuk berbagai proyek kebudayaan. Mulai dari produksi karya seni, penelitian, pengembangan kebudayaan, hingga partisipasi Indonesia dalam ajang kebudayaan di level dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemanfaatan Dana Indonesiana tidak hanya dalam pemajuan seni dan budaya saja. Tetapi juga dalam kegiatan pendidikan. Diantaranya dengan mendanai proyek yang mengintegrasikan kebudayaan dalam sistem kurikulum sekolah. Tujuannya memperkuat pemahaman dan apresiasi siswa terhadap kebudayaan lokal dan nasional. Serta mengajarkan siswa pentingnya pelestarian dan promosi kebudayaan.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan lewat kucuran pendanaan dari Dana Indonesiana, berhasil memperkuat ekosistem kebudayaan di Indonesia. Contoh kongkritnya adalah berbagai proyek kebudayaan sudah diluncurkan. Meliputi produksi seni, riset kebudayaan, sampai dengan partisipasi dalam forum kebudayaan dunia.

"Kegiatan-kegiatan itu menjadi pendorong bagi para seniman dan budayawan Indonesia untuk semakin giat berinovasi serta meningkatkan kreativitasnya," katanya dalam rilis yang diterima detikhot.

Aspirasi itu disampaikan Yusup Oeblet dari Padepokan Yusuf Oeblet Bumi Seni Tarikolot. Dia menceritakan Dana Abadi Kebudayaan merupakan sesuatu yang mereka perjuangkan sejak lama. Puncaknya pada Kongres Kebudayaan yang digelar pada 2018.

"Bagaimana negara hari memberikan perhatian besar pada urusan kebudayaan. Baru ada di Indonesia pendanaan seperti ini," katanya.

Untuk itu dia menyampaikan Dana Abadi Kebudayaan harus terus dipertahankan. Termasuk untuk pemerintahan yang baru nanti.

Kang Oeblet mengatakan untuk pertama kali, pemerintah menggelontorkan Dana Abadi Kebudayaan sekitar Rp 5 triliun pada 2018. Kemudian hasil pengelolaan dana abadi itu, disalurkan ke pelaku budaya dan kesenian.

"Penyaluran dana ini sangat massif. Sampai ke pelosok-pelosok negeri," paparnya.

Jadi seniman-seniman yang ada di daerah-daerah bisa ikut merasakan adanya manfaat Dana Abadi Kebudayaan tersebut.


(nu2/pus)

Read Entire Article