Rosan Ungkap Biang Kerok Pabrik Petrokimia Lotte Rp 60 T Sempat Mangkrak

1 week ago 2
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Proyek PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten ditargetkan berproduksi pada Maret 2025. Proyek senilai Rp 60 triliun itu diketahui mangkrak sejak 2016, dan sempat disinggung beberapa kali oleh eks Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.

Penyebab mangkraknya proyek tersebut salah satunya menyangkut persoalan lahan. Hal ini diungkap oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM saat ini, Rosan Roeslani.

"Ya memang pembangunannya udah groundbreaking tahun 2018, tapi memang ada masalah pertanahan yang alhamdullilah sudah beres, sudah settle, sehingga pembangunan bisa dilanjutkan lagi," katanya saat meninjau Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rosan menyebut pemerintah terus menyiapkan agar proyek tersebut bisa selesai. Ia juga berharap Jetty atau dermaga milik Lotte untuk kebutuhan ekspor produk mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Sebagai informasi, saat ini progres proyek Lotte Chemical Indonesia sudah mencapai 97%.

"Tapi memang masih ada beberapa hal yang perlu kita terus kita lakukan dalam rangka mungkin perizinan dari instansi lain. Sehingga dalam operasinya nanti ini akan bisa berjalan lebih lancar tentunya nanti untuk ekspor, izin Jetty dari Kemenhub ini akan berjalan dengan baik sesuai dengan rencana," imbuh dia.

Pada kesempatan itu Rosan menyinggung keberadaan Satgas Percepatan Investasi yang merupakan gabungan beberapa instansi. Satgas tersebut diharapkan bisa mencegah adanya investasi mangkrak. Terlebih, Kementerian Investasi juga mempunyai badan yang selalu mengawal dan memastikan bahwa investasi yang berjalan sesuai rencana.

"Ya kita kan ada dibentuk juga Satgas Percepatan Investasi yang mana itu terdiri dari instansi kementerian terkait, dan juga dari Kejaksaan dan Kepolisian. Jadi segala halnya bisa kita percepat, baik dari segi legalnya sehingga hal-hal seperti proyek yang tertunda itu tidak terjadi lagi ke depannya," beber Rosan.

Sebagai tambahan informasi, nilai produksi Lotte Chemical Indonesia per tahun ditafsir menyentuh angka US$ 2 miliar. 30% dari total produksi akan diekspor ke sejumlah negara seprti Malaysia, Thailand, hingga India.

"Dengan selesainya pembangunan ini, banyak produk-produk substitusi, contohnya dengan beberapa industri terkait lainnya di sini, yang tadinya mereka mempergunakan impor produk sekarang bisa mengambil produk dari Lotte Chemical Indonesia ini," terang Rosan.

Sebelumnya, mangkraknya proyek ini disinggung berkali-kali oleh Bahli yang kini menjabat Menteri ESDM. Misalnya saat Bahlil hadir di acara peresmian ekosistem baterai dan kendaraan kistrik Korea Selatan di Indonesia beberapa waktu lalu.

"Salah satu bukti investasi dari Korea Selatan adalah Lotte Chemical, US$ 4 miliar di Cilegon. Tahun 2016 sempat mangkrak, sekarang sudah hampir selesai. Maret 2025 itu sudah produksi," katanya di Karawang, Rabu (3/7/2024).

(ily/das)

Read Entire Article