Pidato di Uzbekistan, Megawati Jelaskan Pandangan Bung Karno soal Kebudayaan

2 hours ago 4
ARTICLE AD BOX

Uzbekistan -

Presiden ke-5 RI sekaligus Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan orasi ilmiah dalam penganugerahan gelar profesor kehormatan di Siilk Road International University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH), Uzbekistan. Dalam pidatonya, Megawati menjelaskan pandangan Presiden pertama RI Sukarno (Bubg Karno) soal kebudayaan.

Penganugerahan gelar profesor kehormatan dilakukan di Gedung Rektorat Silk Road International University di Samarkand, Sabtu (21/9/2024). Penganugerahan gelar ini dihadiri civitas akademika kampus sekaligus menjadi rangkaian wisuda program master.

Penganugerahan gelar diberikan langsung oleh Rektor Silk Road University, Aziz Abduhakimov, yang juga Menteri Pariwisata dan Warisan Budaya Uzbekistan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Megawati menyampaikan orasi ilmiah berjudul 'Jalan Kebudayaan dan Titik Temu Peradaban'. Megawati menjelaskan dirinya banyak diajarkan oleh ayahnya, Bung Karno, terkait persoalan peradaban umat manusia dan kebudayaan.

"Bagi saya pribadi, Bung Karno merupakan sosok ayah dan sekaligus guru. Beliau mengajarkan kepada saya bahwa politik itu kehidupan. Politik harus berorientasi pada peningkatan kualitas peradaban suatu bangsa. Dengan wataknya yang seperti ini, politik bertanggung jawab terhadap masa depan umat manusia sedunia," kata Megawati.

Dia kemudian menjelaskan pandangan Bung Karno soal kebudayaan. Megawati mengayakan kebudayaan punya makna yang sangat luas karena berasal dari rakyat.

"Oleh Bung Karno saya juga diajarkan bahwa rakyat adalah sumber kebudayaan. Makna sumber kebudayaan itu sangatlah luas. Manusia sebagai makhluk sosial menyatukan diri dalam komunitas sosialnya, dan membangun kebudayaan bersama, hingga lahirlah bangsa-bangsa," ucap Megawati.

"Dalam komunitas itu tercipta suatu kehendak bersama, aturan hidup bersama, komitmen terhadap nilai yang disepakati, dan membangun moralitas kelompok, hingga sistem kehidupan berbangsa melalui tatanan hukum bernegara. Jadi kebudayaan adalah jalan peradaban umat manusia," sambungnya.

Megawati mengatakan kebudayaan juga mengandung nilai moral dan komitmen bersama. Dia mengatakan pemimpin yang menempatkan rakyat sebagai sumber kebudayaan akan menjadi pemimpin yang menghormati kehendak kolektif rakyat.

"Sekuat apa pun kekuasaan yang dimiliki pemimpin, tidak bisa dilepaskan dari kehendak kolektif rakyat yang membentuknya. Inilah yang kita pelajari dari hakekat power menurut Hannah Arendt (1958)," ucap Megawati.

Dia mengatakan pemimpin akan kehilangan hakikat kekuasaan dan hanya menjadi aktor kekuasaan jika melepaskan diri dari jalan kebudayaan. Dia mengatakan aktor kekuasaan hanya akan mencari justifikasi untuk kekuasaan.

"Demi justifikasi, kuasa yang dimiliki aktor bisa memunculkan kekerasan termasuk menggunakan hukum guna mempertahankan kekuasaannya. Fenomena inilah yang melahirkan perubahan perilaku kekuasaan pemimpin," ucapnya.

"Dalam pandangan saya, pemimpin akan tetap pada rel kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, apabila pemimpin menempuh jalan kebudayaan. Kebudayaan setiap bangsa menjadi pembeda dengan bangsa lainnya. Karena itulah betapa pentingnya jalan kebudayaan," sambung Megawati.

Megawati pun mengatakan gelar profesor kehormatan ini dipersembahkannya kepada rakyat. Megawati menegaskan rakyat merupakan sumber kekuasaan.

"Pemberian gelar profesor kehormatan oleh Silk Road Internasional University, saya persembahkan untuk menempatkan rakyat sebagai sumber kebudayaan," ucap Ketua Dewan Pengarah BPIP dan BRIN ini.

Megawati didampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas St Petersburg Connie Rahakundini Bakrie, Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri Ismail, Ketua DPP PDIP Bidang Pariwisata SB Wiryanti Sukamdani, serta pejabat KBRI Tashkent.

(haf/zap)

Read Entire Article