Muhadjir Sebut Program Pensiun Tambahan Bagus, tapi Berat untuk Sekarang

1 week ago 2
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Menko PMK Muhadjir Effendy buka suara soal program pensiun tambahan yang berpotensi menambah potongan gaji para pekerja. Muhadjir mengatakan iuran pensiun tambahan bagus untuk hari tua, tapi terlalu berat jika ditarik sekarang.

Muhadjir menyebut pengusul program pensiun tambahan sudah mempertimbangkan dengan matang soal program ini. Namun, dia mengingatkan agar kondisi gaji karyawan yang belum di atas rata-rata juga dipertimbangkan.

"Kalau untuk yang berpensiun ya bagus untuk masa depan hari tuanya, tapi harus dipertimbangkan soal penarikannya itu, iurannya itu, pemotongan iuran itu, karena sebagian besar gaji karyawan itu kan masih belum di atas rata-rata," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi tentu itu sudah dipertimbangkan matang oleh pihak pengusul, karena sekarang kan jaminannya sudah mencakup 5 untuk tenaga kerja itu, mulai dari jaminan kematian, jaminan hari tua, jaminan pensiun, jaminan kehilangan pekerjaan, sebetulnya sudah cukup representatif asal itu dilaksanakan," lanjutnya.

Muhadjir menyebut jaminan bagi para pekerja yang ada belum bisa dilaksanakan secara maksimal. Dia mengatakan hal itu dipicu gaji para pekerja di Indonesia yang belum bagus-bagus amat.

"Kita belum bisa melaksanakan secara maksimal karena tadi itu, kondisi take home pay dan gaji atau upah dari karyawan kita memang belum bagus-bagus amat, makanya kemarin ada untuk jaminan kehilangan pekerjaan itu sempat kita tahan, presiden minta supaya ditahan dulu, baru sekarang mulai kita berlakukan," ujarnya.

Muhadjir juga menyinggung daya beli kelas menengah yang menurun. Dia pun menyebut program pensiun tambahan terlalu berat jika dilaksanakan sekarang.

"Sekarang ini yang harus kita perhatikan juga kan menurunnya daya beli kelas menengah. Kalau menurunnya daya beli kelas menengah ditambah lagi dengan iuran untuk pensiun itu saya kira terlalu berat untuk sekarang," ujarnya.

"Sekarang ini saya sebagai Menko PMK yang berusaha untuk menahan jangan sampai turunnya ini sampai menyodok ke kelas paling bawah, kelas miskin dan sangat miskin. Tapi untuk saat ini alhamdulillah kan masih bisa kita tahan di level namanya aspiring middle income/middle class itu," lanjut Muhadjir.

(eva/haf)

Read Entire Article