Heru Budi Kunjungi RS Tarakan, Soroti Tingginya Kasus TBC di Jakarta

1 week ago 2
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melakukan kunjungan ke Layanan Tuberculosis Multi Drug Resistance (TB MDR), Layanan Luka Bakar Terpadu, dan Layanan Stroke di RSUD Tarakan Jakarta. Heru pun menyoroti kasus TBC yang cukup tinggi di Jakarta.

Kunjungan Heru di RS Tarakan Jakarta itu didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati dan Direktur RS Tarakan Dian Ekowati.

Dalam kesempatan itu, Heru Budi mengatakan ketiga layanan itu sudah bisa digunakan mulai hari ini. Ia pun menyoroti soal kasus TBC yang meningkat di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heru mengatakan layanan untuk penanganan TBC ini sudah bisa digunakan. Heru juga menekankan adanya kerja sama antarwilayah di luar Jakarta untuk penanganan TBC.

"Saat ini layanan sudah bisa digunakan di RS Tarakan. Jadi data yang ada mengenai TBC di DKI cukup tinggi, artinya namanya TBC manusia yang bergerak hilir mudik, jadi tidak hanya bisa tertular berada di Jakarta saja, tapi kita tidak tahu mereka beraktivitas di mana-mana," kata Heru Budi di RS Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024).

"Maka dari itu, perlu kerja sama sekali lagi wilayah Jakarta dengan daerah lainnya, seperti Bekasi, Depok, Tangerang," sambungnya.

Heru pun berkaca dari kasus TBC pada 2023, yang menyentuh angka 60 ribu penderita. Ia pun mengimbau masyarakat agar taat dan patuh dalam pengobatan jika terjangkit TBC.

"2023 data yang ada untuk mengatasi TB adalah 60 ribu kasus penderita TB. Nah, ini kenapa, yang pertama TB itu harus dirawat dengan kurun waktu tertentu, minimal 6 bulan. Ini sangat tergantung pada disiplinnya pasien," ungkapnya.

"Setelah terkena TB, tentunya mereka pasien wajib mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter selama 6 bulan. Nah berikutnya biasanya pasien harus dikontrol secara rutin. Dua ini yang kadang kala disiplin dari pasien TB yang kurang. Kurang kesadaran mereka untuk bisa berobat," sambungnya.

Dengan adanya layanan khusus penyakit TBC di RS Tarakan, ia berharap dapat membantu dan melayani masyarakat. "Semoga pengembangan rumah sakit ini dengan peralatan yang cukup baik bisa dimanfaatkan untuk masyarakat menuju masyarakat yang sehat," pungkasnya.

(bel/lir)

Read Entire Article