Diawali dengan Bobby yang menyebut, akan bekerja sama penuh dengan pemerintah pusat bila terpilih. Ia menjawab moderator soal optimalisasi pendapatan daerah untuk pembangunan.
“Pemerintah pusat sudah punya program tematik yang bisa dibawa ke provinsi Sumatera Utara. Green energy, green economy, blue economy, bio industry, harus bisa dibawa ke Sumut,” tutur Bobby di Tiara Convention Center, Rabu (13/11).
Termasuk soal program pengentasan kemiskinan, Bobby menyebut akan sevisi dengan Presiden Prabowo Subianto. Dengan bekerja sama dengan anggota DPR hingga DPD.
“Untuk kegiatan eksternal, Sumut punya kekuatan luar biasa, anggota DPR punya 30, punya 4 DPR RI akan kita ajak untuk bangun Sumut,” tutur Wali Kota Medan nonaktif itu.
Jawaban Bobby ini pun ditanggapi Edy dengan nada sindiran. Edy menyebut Bobby potong kompas soal kunjungan ke menteri.
“Yang kedua saya tahu anda sampaikan fasilitasi menjumpai DPR, DPD, kenyataan wali kota saja langsung ke menteri tak ke DPR,” tutur dia.
“Saya tahu itu datang ke DPR RI di komisi V, II, dan itu saya datang untuk berkoordinasi karena menanyakan potensi yang ada. Bukan langsung saya ke menteri gak, ada urusan kepala daerah, bupati, wali kota langsung ke menteri,” ujar calon petahana itu.
Edy tak menyebut siapa yang dimaksud. Namun baginya, Bobby harusnya tak melakukan itu.
“Bupati dan walkot harus melalui gubernur karena gubernur perwakilan di pusat itu ada UU-nya," kata dia.
Menanggapi itu, Bobby pun menyindir balik Edy. Katanya, ia bertemu menteri atas perintah Edy selaku gubernur Sumut periode 2018-2023.
"Baik Pak Edy kalau tadi Pak Edy saya walkot langsung ke menteri mohon maaf, saya melangkahi," kata dia
“Tapi mohon maaf seingat saya Bapak pernah minta tolong saya ketemu menteri. Waktu saya jadi wali kota, mohon maaf sekali lagi. Karena memang bapak anggap tadi efektif kenapa harus minta tolong wali kota,” sambungnya.