Bos AirAsia Sebut Harga Avtur RI Termahal, Menhub: Tidak Sepenuhnya Benar!

1 week ago 3
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

CEO AirAsia Tony Fernandes menyebut harga avtur Indonesia termahal di ASEAN. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi buka suara merespons pernyataan tersebut.

Dia mengatakan, hal itu tidak sepenuhnya benar. Menurut dia jika bicara harus menggunakan data.

"Jadi gini, tidak sepenuhnya benar. Jadi kalau kita bicara itu mesti pakai data," katanya di Sarinah, Jakarta, Senin (9/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengakui avtur Indonesia mahal. Namun, dia menepis jika harga avtur Indonesia paling mahal.

"Bahwa mahal, iya. Kalau paling mahal, enggak," katanya.

Sebelumnya, Tony mengatakan ada beberapa faktor yang membuat harga tiket pesawat di Indonesia mahal. Faktor pertama adalah harga bahan bakar atau avtur di Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya.

"Harga bahan bakar di Indonesia jauh lebih tinggi daripada negara-negara ASEAN lainnya, sekitar 28% lebih tinggi," kata Tony kepada wartawan di Fairmont Jakarta, Kamis (5/9).

Menurut Tony, Indonesia harus memiliki pesaing pemasok avtur agar harga bisa lebih kompetitif. "Di Malaysia, ada dua atau tiga perusahaan. Di sebagian besar negara, ada pilihan. Jika hanya ada satu di Indonesia, mereka dapat mengenakan biaya yang mereka inginkan. (Jadi) kompetisi diperlukan," ucapnya.

Selain itu, biang kerok tiket pesawat mahal lainnya adalah banyaknya pajak yang dibebankan kepada maskapai. Salah satunya yakni bea masuk suku cadang (sparepart) pesawat.

"Kita telah berbicara dengan Kementerian Keuangan selama beberapa tahun untuk menghapus pajak impor spare part," sebutnya.

(acd/kil)

Read Entire Article