Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid ingin membuat akses internet di Indoesia merata agar digitalisasi yang menjadi bidang tanggung jawabnya berkeadilan, sejalan dengan visi Astacita Presiden Prabowo Subianto.
Saat ini program unggulan pemerintah dalam memberikan pemerataan internet adalah membangun tower BTS (base transceiver station).
Namun, dengan kondisi geografis Indonesia yang sangat menantang, mengamat Pengamat Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Josef Matheus Edward, pembangunan BTS di daerah tertinggal, terdalam, dan terluar (3T) menjadi tantangan tersendiri.
Ia menilai pemerataan internet bukan cuma membangun BTS atau jaringan serat optik, tetapi juga mencakup tantangan untuk memastikan akses yang merata hingga ke pelosok.
"Oleh sebab itu dibutuhkan peran seluruh pemangku kepentingan sehingga menciptakan ekosistem digital yang inklusif, baik melalui layanan mobile, kabel tetap (fix-cable), maupun satelit," ujar Ian melalui keterangannya, Jumat (1/11/2024).
Menurut Ian, salah satu kebijakan yang dapat langsung berdampak pada masyarakat adalah Komdigi dapat mendorong infrastructure sharing (berbagi infrastruktur) di industri telekomunikasi untuk efisiensi pembangunan.
"Dengan berbagi infrastruktur, kita dapat mempercepat penetrasi jaringan di wilayah-wilayah sulit tanpa membebani operator dengan biaya pembangunan tinggi, Menkomdigi harus segera membuat pedoman mengenai kebijakan sharing ini agar tujuan pemerintah mewujudkan pemerataan internet dapat segera terwujud," ia memaparkan.
Di sisi lain, menurut International Telecommunication Union (ITU), salah satu langkah kebijakan yang bisa mendorong menurunkan harga layanan telekomunikasi adalah dengan berbagi infrastruktur.
"Penggunaan bersama infrastruktur telekomunikasi, termasuk berbagi infrastruktur pasif dan aktif, memungkinkan untuk membantu penyedia telekomunikasi menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi," tulis ITU dalam situs web resminya.
Rekomendasi tersebut menunjukkan bahwa ada potensi penghematan hingga 30% dengan berbagi infrastruktur pasif dan hingga 50-60% untuk berbagi infrastruktur aktif.