5 Pertanda yang Kerap Diabaikan Sebelum Serangan Stroke

2 weeks ago 4
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Penyakit stroke menjadi salah satu kondisi yang tergolong berbahaya. Hal ini karena saat serangan stroke datang, sel otak bisa mati hanya dalam hitungan menit, membuat beberapa bagian tubuh kehilangan fungsinya.

Serangan stroke sendiri dikenal seringkali terjadi secara tiba-tiba dan harus segera mendapatkan pertolongan medis. Namun, stroke sendiri memiliki gejala awal yang kadang sering diabaikan.

Dikutip dari The Sun, tanda-tanda peringatan ini bisa disebut dengan transient ischaemic attack (TIA). Tanda-tanda peringatan ini mirip dengan efek setelah seseorang terkena stroke.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini benar-benar menjadi pertanda bagi banyak orang bahwa seseorang akan terkena stroke bahkan dalam 48 jam ke depan dan tentu saja dalam 7, 30, 90 hari ke depan," ujar dr Brandon Giglio, direktur neurologi vaskuler di Rumah Sakit NYU Langone.

Berikut adalah tanda-tanda yang mungkin muncul ketika seseorang berpotensi terkena serangan stroke.

1. Masalah Keseimbangan

Mereka yang berpotensi terkena serangan stroke biasanya akan mengalami masalah keseimbangan. Seseorang mungkin merasa mengalami perubahan keseimbangan hingga mudah kehilangan keseimbangan.

2. Penglihatan

Tanda-tanda stroke yang lainnya bisa muncul pada mata. Penglihatan akan perlahan mengalami perubahan seperti pandangan mulai kabur. Selain itu mata akan melihat objek menjadi hingga kehilangan penglihatan.

3. Wajah

Pada wajah juga bisa muncul tanda-tanda stroke. Perlu diwaspadai jika wajah tiba-tiba terkulai ke satu sisi. Orang tersebut mungkin tidak dapat tersenyum atau mulut hingga matanya terkulai.

4. Lengan

Tanda lainnya adalah hilangnya kontrol pada bagian tubuh, salah satunya lengan. Seseorang mungkin tidak lagi mampu mengangkat lengannya dan menjaganya tetap terangkat. Hal ini karena adanya kelemahan otot atau mati rasa pada lengan.

5. Sulit Bicara

Tanda stroke lainnya bisa jadi muncul pada aktivitas berbicara. Seseorang mungkin mulai sulit berbicara hingga tidak bisa berbicara sama sekali. Bahkan, mereka bisa saja kesulitan memahami maksud dari lawan bicara.


(dpy/naf)

Read Entire Article